TUGAS SOFTSKILL
UNIVERSITAS GUNADARMA
MEMBUAT TULISAN BEBAS
Cerpen
Nama : Reza Dwi Ardianto
NPM : 27213493
Kelas : 1-EB-06
Fakultas: Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Universutas Gunadarma
Si Pemecah
Masalah
Pada siang
hari saat jam istirahat pertama dimulai di SMA Lurina. Ada seorang siswa yang
bernama Jim , dia sangat pintar dan selalu mnedapat nilai bagus dalam semua
pelajaran. Teman-temannya selalu belajar dari dia tentang pelajaran yang sulit
untuk dimengerti. Jim pun tidak sungkan untuk mengajari teman-temannya. Bahkan
jika saat guru tidak masuk, Jim disuruh
untuk menggantian guru yang tidak masuk untuk mengajar mata pelajarannya.
Jim sangat
cerdas, bahkan Jim dapat membaca perasaan teman-temannya hanya melihat dari
tingkah laku dan mimik wajah. Bisa dibilang Jim adalah Psikolog dikelasnya.
Namun Jim belakangan ini mendapat julukan baru yaitu “Jim si pemecah masalah”
ya bisa dibilang detektif. Jim mendapat
julukan ini karena suatu kasus dikelasnya.
Pada suatu
pagi Jim sudah duduk dikelasnya. Ya memang Jim selalu datang paling awal.
Datanglah Richie dengan tas baru , jam tangan baru , sepatu baru dan handphone
baru. Richie adalah anak orang kaya maka tidak heran dia selalu mengenakan
baarang barang branded. Jim memberi salam kepada Richie dan richie pun membalas
dengan senyuman yang sombong. Jim tidak peduli dengan kesombongan richie.
Kemudian satu persatu kelas pun terisi oleh murid-murid.
Jam pertama
hingga jam mulai istirahat ternyata tidak ada guru yang datang untuk mengajar
dengan alasan berhalangan hadir. Sehingga kelas hanya diberi tugas untuk
diselesaikan. Richie mulai memamerkan barang-barang barunya kepada teman
sekelasnya. Teman-teman sekelaspun berdecak kagum. Richie sangat bangga dapat
memamekan barang tersebut kemudian richie membagikan sebuah pulpen yang katanya
dibeli di disneyland. Teman-teman sekelas pun bersorak gembira.
Bel istirahat
berbunyi, semua murid pergi kekantin untuk makan. Jim hanya membeli air mineral
dan beberapa makanan ringan lalu ia kembali kekelas. Ketika sampai di kelas ia
melihat Puri memandangi barang-barang baru milik Richie , ketika dia melihat
Jim dia langsung kembali ketempat duduknya. Jim mengahapiri Puri dan bertanya
kepada Puri kenapa tidak jajan. Puri tidak jajan karena orang tua Puri tidak
memberi nya uang jajan, maklum puri adalah anak orang miskin, puri dapat
bersekolah disini karena beasiswa yang ia dapatkan. Puri adalah orang yang
pintar tapi masih dibawah Jim.
Akhirnya jim
memberikan makanan yang ia beli kepada Puri. Puri menerima nya dengan penuh
syukur. Lalu akhirnya Jim kembali duduk ditempat duduknya. Bel masuk berbunyi
dan pelajaran dilanjutkan kembali hingga jam pulang tiba.
Akirnya murid
SMA Lurina pun pulang, setiap pulang Jim selalu naik angkot dan selalu
berbarengan dengan puri. Pada saat ini jim ingin mengetahui lebih tentang Puri maka
dari itu Jim membuntuti Puri.
Ditengah jalan
Puri melihat seorang kakek tua yang bingung mencari dimana kacamatanya. Puri
pun membantu kakek itu dan mengambilkan kacamata sang kakek yang tergeletak 5
langkah dari si kakek. Sang kakek pun berterima kasih kepada Puri, sebagai rasa
terima kasih si kakek memberikan jam tangannya kepada Puri , Puri menolak halus
namun sang kakek memaksa akhirnya Puri menerima jam tangan pemberian si kakek.
Jim melihat
dari kejauhan tentang hal itu. Ketika sang kakek melewati Jim, Jim langsung
bertanya kepada sang kakek “kek kenapa kakek begitu baik memberikannjam itu
kepada anak perempuan itu? Padahal dia hanya membantu kakek mengambil kacamata
kakek?” .
“Tidak apa apa
itu hanya sebuah jam tua dan kakek sangat berterima kasih kepada anak perempuan
itu karena telah membantu kakek” jawab kakek.
“Itu bukan
hanya sekedar jam tanga tua kan kek? Harga dari jam itu sangatlah mahal, bahkan
di negara kita jam itu tidak dijual bisa dibilang itu barang langka” kata Jim.
“Hoho kau ternyata
tau banyak tentang barang-barang langka, ya kakek hanya ingin membantu anak
perempuan itu sepertinya dia adalah orang miskin. Sudah ya kakek ingin pulang”.
“Baiklah kek
selamat jalan , terima kasih telah membantu teman saya”. Jim pun berhenti
sebentar dan menoleh kebelakang , Jim berpikir pernah melihat kakek itu disuatu
tempat. Akhirnya Jim pulang.
Keesokan
paginya seperti biasa, Jim datang pertama dan diikuti teman-temannya. Jim
memerhatikan bahwa Puri mengenakan jam pemberian kakek. Puri terlihat lebih
senang dibanding hari biasanya. Jim pun masih tidak habis pikir tentang
kebaikan sang kakek.
Jam istirahat
dimulai, teman-teman kelas memerhatikan bahwa Puri mengenakan jam baru. Puri
pun agak malu dan mengatakan bahwa ini hanyalah jam bekas pemberian seorang
kakek tua. Cloki yang suka mengoleksi jam pun melihat jam Puri dan mengatakan
bahwa jam tersebut sangatlah awet dan kuat. Jim hanya tersenyum ditempat
duduknya.
Puri
melepaskan jam tangannya dan meletakkannya di kolong meja. Dia tidak ingin
merusak jam tangan pemberian itu. Lalu Puri keluar untuk pergi ke perpustakaan.
Karena lapar Jim pun kekantin dan mengajak Cloki untuk bareng.
“Cloki ayo
kekantin, beli makanan buat mengganjal kelaparan ini”
“Duluan aja
Jim nanti aku nyusul kok”
“Oke deh
buruan ya”
Ketika dijalan
akhirnya Cloki menyusul Jim dan mereka berpapasan dengan Richie dan teman-teman
kayanya. Richie dkk sibuk dengan gadget terbaru mereka. Jim tetap acuh tak acuh
terhdapa sikpa Richie. Cloki pn hanya terkagum dengan Richie dkk. Ya Richie
membawa gadget banyak kesekolah sampai sampai kantong celananya tidak muat
untuk handphonenya.
Bruuk! Richie
tertabrak oleh murid lain sehingga ia terjatuh kepinggir semak-semak. Karena
hal ini murid yang menabrak minta maaf kepada Richie. Karena tidak terima ,
Richie pun ingin bangun dan ingin menonjok murid tersebut. Ketika ingin
menonjok, Jim berlari kearah Richie dan menghentikan Richie.
“Sudahlah Rich
, dia sudah meminta maaf. Bisa panjang urusannya kalo kamu berantem. Nanti
malah kelas kita yang kena masalah. Efeknya lagi kalo kamu mukul dia terus
temen-temennya gak terima, nanti kelompok dia sama kelompok mu malah saling
berantem. Terus kasusnya malah dbawa ke meja hijau. kamu mau kayak gitu. Ribet
kan?” perjelas Jim tentang konsekuensi yang akan diterima Richie.
“Ya oke aku
maafin kamu, untung ada Jim kalo enggak udah abis kau” kata Jim. Lalu Richie
berlalu dan menuju ruang kelas.
“Terimakasih
ya Jim” kata murid itu. Murid itu oun juga berlalu.
Jim dan Cloki
meneruskan kekantin dan membeli jajanan. “Eh Jim kamu merhatiin gak kalo jam
murid tadi sama ya kayak jam Puri” kata Cloki.
“Iya sama tapi
itu beda kok” jawab Jim santai. Mereka berdua pun kembali kekelas dan karena
jam berikutnya akan dimulai. Ternyata jam kosong karena guru pengajar tidak
masuk dan hanya meberi tugas saja.
“Aaaaah kemana
jam tanganku” teriak Puri. Murid murid lain pun langsung mengarah kearah Puri
dan mebantu mencari.
“Hayo siapa
yang mencuri jam milik Puri meskipun itu jam murahan tetap saja mencuri tidak
baik. Pencurinya tidak berkelas masa barang murah dan bekas gitu masih dicuri.
Ayo kembalikan!” teriak Richie dengan sombongnya.
Semuanya
saling mencari dimana jam Puri bahkan sampai semua tas diperiksa.
“Wah ini siapa
yang mencuri ya gak ketemu juga jam nya” bingung Richie.
Tiba-tiba
Cloki mengatakan bahwa jam yang dikenakan murida yang tadi menabrak Jim sama
dengan punya Puri. Ketika mengatakan hal tersebut, murid yang dibicaarakan
lewat didepan kelas. Langsung sanja, Richie keluar kelas dan menarik murid
tersebut kedalam kelas.
“Kamu udah
nabrak aku, sekarang kamu mencuri jam tangan milik temen aku! Mau kamu apa
sih?” tuduh Richie. Teman-teman sekelas pun membenarkan tuduhan Richie karena
jam hang dipakai memang sama.
“Hah, tunggu
sebentar ini jam milik aku. Aku beli ini di toko jam minggu lalu” sanggah murid
tersebut. Semuanya tidak mendengar pembelaan murid tersebut dan langsung
mengambil jam itu dan memberikan nya kepada Puri. Awalnya Puri tidak mau
menerimanya karena alasan tertentu, namun semua temannya memaksa. Hal ini
membuat gaduh kelas.
“Sudahlah
semuanya hentikan kegaduhan ini!” teriak Jim yang mebuat semua diam.
“Kau mau apa
lagi Jim kau ingin membela murid ini ? apa kau adalah komplotan pencuri dengan
orang ini?” tuduh Richie.
“Tidak aku
hanya mau membantu memecahkan kasus ini dan ingin membantu menemukan jam tangan
yang hilang” jawab Jim. “Hey kau kembali kekelasmu dan ambil jam tangan yang
kau beli itu” suruh Jim.
Teman-teman
yang lain bingung terhadap Jim.
“Sudah aku
bilang kan Cloki dikantin kalo jam murid itu berbeda dengan kepunyaan Puri. Apa
kalian tidak memerhatikan kalau jam yang dikenakan murid itu mati. Sedangkan
penjelasan Cloki bahwa jam mmilik Puri itu tahan lama san sangat kuat kan? Mana
mungkin jam itu tiba tiba mati? Lalu kalian berpikir mungkin saja murid
tersebut mencopot batrenya. Menurut aku enggak bisa soalnya jam milik Puri
termasuk jam yang jika ingin mencopot batrenya harus ke toko jam , benar begitu
kan Cloki?” jelas Jim. Cloki mengiyakan pendapat Jim.
“Lalu siapa
pelakunya?” tanya semua murid dikelas.
“Hmm
pelakunya? Awalnya aku mengira Cloki karena saat jam istirahat di dikelas
sendiri kemudian menyusul aku kekantin.” Jawab Jim.
“Cloki! Ayo
balikin jam Puri. Masa iya kamu yang udah punya banyak jam masih mencuri jam
juga? Gak masuk akal kalo gitu” suruh Richie.
“Bukan aku
yang ngambil kok serius deh, wah parah kau Jim nuduh aku” sanggah Cloki.
“Tenang, kan aku
bilang tadi awalnya. Jadi akhirnya ya bukan lu pelakunya. Menurut aku sih
pelakunya memiliki tempat untuk menyimpan jam tersebut tanpa ada yang tau,
benar begitu Richie? Sudahlah kembalikan jam tangan Puri sekarang daripada
urusan nya semakin repot nantinya” kata Jim.
Richie bingung
dan ingin membantah tuduhan tersebut tapi Jim langsung mengambil tas Richie.
“Tas kamu itu
tas mahal pasti adantempat tersembunyi nya yakan?” jim menemukan tempat
tersembunyi didalam tas Richie dan mengelurakan jam milik Puri dan
mengembalikannya. Semua berdecak kagum terhadap Jim dan semua meminta alasan
kenapa Jim bisa tahu pelukanya adalah Richie.
“Simple saja,
mungkin karena saat kelas kosong Richie lah yang pertama kali masuk, dari situ aku
menduga dia yang mengambil. Alasan kenapa dia mengambil jam itu adalah jam
milik Puri sebenarnya adalah jam yang sangat langka bahkan harganya sangat
mahal. Puri mendapatkan jam itu dari seorang kakek yang ia bantu dijalan menuju
kerumahnya. Kakek itu begitu baik sampai membalas kebaikan Puri dengan memberi
sebuah jam langka. Kau dari awal juga sudah tahu kan Richie? Bahwa jam itu
sangat mahal dan kau ingin memilikinya karena kau takut kalah saing dengan
Puri” perjelas Jim.
Richie hanya
terdiam tidak bisa mengelak dari perbuatannya. Teman-teman sekelas menyuruh
Richie untuk meminta maaf kepada Puri. Richie meminta maaf dan Puri memaafkan
perbuatannya.
“Kakek yang
memberikan jam tangan itu adalah kakek mu kan Richie? Makanya kau dapat
mengetahui tentang jam itu dan ingin memilikinya” kata Jim.
“Ya dia memang
kakekku, dia sangaat suka dengan barang-barang langka” jawab Richie.
“Jim
terimakasih ya sudah membantuku” kata Puri.
“Ya sama-sama”.
Teman-teman sekelas pun bersorak gembira dan bertepuk tangan kepada Jim karena
kehebatannya memecahkan kasus ini.
Pada saat jam
pulang , richie berteriak keras kalau dan handphone terbarunya telah hilang.
Richie betanya tanya siapa yang telah mengambil barang berharga miliknya.
Richie pun bersumpah akan melaporkan pelaku ke guru dan polisi. Semua
teman-temannya pun mulai ketakutan dan mulai saling tuduh.
“Tidak ada
yang mencurinya Richie , kau sudah menuduh banyak orang. Aku tahu dimana
handphone lu. Handphone mu kau taruh di kantong celana kan? Apa kau ingat saat
jam istirahat tadi kau terjatuh kesemaksemak mungkin Hp mu terjatuh disana. Kau
tidak menyadarinya karena kau sangat emosi waktu itu” kata jim.
Richie mencoba
mengecek an Bingo ternyata perkataan Jim benar dan sekali lagi Jim mendapat
tepuk tangan meriah karena kehebatannya.
Sejak saat itu
Jim dijuluki Jim si Pemecah Masalah.
The
End.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar