Minggu, 03 November 2013

Tugas Analisis 2 Perusahaan (Soft Skill)



Tugas Individu
Pengantar Bisnis (softskill)
Analisis Persaingan Bisnis
Reza Dwi Ardianto
27213493
1-EB-06
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2011/05/logo_gunadarma.jpg
Fakultas Ekonomi
Jurusan Akuntansi
https://lh5.googleusercontent.com/-vPST02gSim4/UTZNLXK96KI/AAAAAAAAAFQ/HmH1MRgD2RE/nike-vs-adidas.jpg


Persaingan Bisnis antara Perusahaan Adidas dan Nike

A.    Sejarah Perusahaan
1.     Adidas
Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan "Dassler Brothers OGH" yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler. Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu 'Puma' sedangkan Adi membuat merk 'Adidas.'
Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni 'das' sehingga menjadi kata 'Adidas'. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 stripes mereka mudah dikenali dari jauh.
Ia pun mendafarkan logo 3 stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namun akhirnya menjadi logo.
Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya.
Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan sepatu Adidas. Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep 'Trefoil Logo', yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep 'We knew then - we know now' yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.

2.     Nike
Nike adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat yang termasuk salah satu perusahaan terbesar di dunia.  Nike didirikan oleh Phil Knight, seorang pelari jarak menengah dan mahasiswa akutansi di Universitas Oregon pada tahun 1964 dan Phil Bowerman seseorang yang suka mengembangkan produk sepatu. Phil Knight gemar berlari sewaktu kuliah di University of Oregon. Pada waktu itulah ketertarikannya pada sepatu olahraga muncul karena saat itu Bowerman secara terus-menerus berusaha mengembangkan sepatu berlari yang baru.
Pada masa itu, sepatu berlari mempunyai kualitas yang jauh lebih buruk dibanding saat ini. Merasa tidak begitu ahli dalam mengembangkan sepatu, Knight seringkali mencoba bereksperimen dengan sepatu penemuan terbaru Bowerman. Pada waktu dia kuliah di Stanford GSB mimpinya mengenai Nike mulai muncul. Di dalam kelas bisnis yang diajar Frank Shallenberger, Knight menemukan cintanya yang lain di samping olahraga. Dia menyadari bahwa dirinya seorang entrepreneur.
Dia menemukan banyak ide. Di kelas Knight juga belajar membuat  business plan. Karya ilmiahnya yang berjudul ”Can Japanese Sports Shoes Do to German Sports Shoes What Japanese Cameras Did to German Cameras?”, adalah dasar pikirannya yang berkembang ke arah berjualan sepatu olahraga. Kemudian Knight mulai menggagas impor sepatu jepang ke Amerika Serikat untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian berhasil mendominasi pasar Amerika Serikat. Hal ini ditunjang pula dengan harga sepatu jepang yang relatif lebih murah sehingga sangat laku di pasaran. Awalnya Knight hanya berjualan keliling dengan tujuan stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, dia mulai memasarkan produk untuk pelari non-profesional.
Kemudian ia membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion untuk menarik semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa. Pada tahun 1987 Nike merilis model pertamanya yaitu Air Max Line dengan mengunggulkan gelembung udara (Air Bubbles) dan kenyamanannya sehingga dapat meyakinkan banyak orang untuk membeli sepasang sapatu Air Max Line. Terobosan  terbesar Nike adalah Michael Jordan, yang ditandatangani langsung dari University of North Carolina. Inilah yang membuat Nike menang dari kompetisi dengan Reebok yaitu perusahaan yang pernah melampaui penjualan sepatu Nike.
Selain itu, agar  produk mudah diingat konsumen, dibutlah logo khusus yang melambangkan Nike yaitu “Swoosh” yang diciptakan tahun 1971 oleh Carolyin Davidson, seorang mahasiswi desain grafis di Portland State Universty. Logo ini digunakan sebagai motif pada sepatu sejak tahun 1970-an, sedangkan tanda centang pada desain logo perusahaan terdaftar sebagai  merek dagang pada tahun 1995. Logo ini terinspirasi dari arti Nike itu sendiri yang diambil dari mitologi bangsa Yunani yaitu Dewi Nike (dewi kekuatan) yang bersayap. Dan untuk lebih melengkapinya Nike juga membuat slogan yang mudah diingat konsumen yaitu “Just Do I” yang berarti “lakukan saja”, fungsinya adalah sebagai nasehat agar orang-orang tidak mudah menyerah.

B.     Adidas dan Nike di Indonesia
Di Indonesia sendiri, Adidas dan Nike sudah sangat terkenal. Dimana-mana bisa kita lihat masyarakat Indinesia menggunakan produk ini. Di Indonesia juga terdapat beberapa pabrik Adidas yang beroperasi. Salah satunya di daerah Jakarta, pabrik tersebut bernama GEOX.
Dua prinsipal produsen sepatu asal Korea dengan merek Adidas dan Geox akan membangun pabrik baru di Indonesia dengan total investasi 150 juta dolar AS. Sejauh ini sudah empat perusahaan yang masuk dengan total investasi 200 juta dolar AS. Sejauh ini sudah empat perusahaan yang masuk dengan total investasi 200 juta dolar AS. Hal ini tidak terlepas dari adanya relokasi pabrik dan pengalihan order sepatu ke Indonesia.
Produksi Adidas yang paling digemari oleh masyarakat di Indonesia adalah sepatu futsal dan sepatu sepakbola. dengan berbagai bahan, Adidas selalu mengeluarkan inovasi terbaru.
Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada sekarang merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers di November 1994, koordinator perusahaan Nike di Indonesia, Tony Band, mengatakan perusahaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang juga pada saat yang sama menghasilkan untuk merek lain seperti Reebok, Adidas dan Puma.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan ketat Nike.
Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru dikembangkan untuk industri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada pabrik yang dimiliki Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga) manajemen puncaknya dipegang oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat berasal dari Korea atau Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia, terutama wanita muda dalam kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari pulau Jawa.





C.     Persaingan
Adidas dan Nike adalah dua perusahaan besar yang bergerak dibidang olahraga. Maka menurut saya persaingan antara Adidas dan Nike sangatlah ketat. Ketatnya persaingan ini membuat kedua perusahaan terus meningkatkan mutu dan kualitas produk yang ditawarkan.
Adidas dan Nike memliki daerah kekuasaan masing dimana Adidas menguasi Eropa sedangkan Nike menguasai Amerika. Nike berjaya dibidang Basket dan Tennis dan tentuya Amerika sangat populer dalam bidang olahraga ini. Adidas menguasai Eropa karena produk Adidas terkenal di bidang sepak bola dimana Eropa juga sangat terkenal dalam bidang sepak bola. Dan juga Adidas adalah sponsor nomor 1 FIFA. Di Asia , Adidas dan Nike mungkin tidak terlihat siapa yang berkuasa karena pengguna 2 produk ini bisa dikatakan berimbang.
Adidas dan Nike benar-benar sangat terkenal. Dimana-dimana orang menggunakan kedua produk ini. Mulai dari kaos, jacket, celana, sepatu, sandal, tas, bahkan perfume. Karena kualitas yang ditawarkan kedua perusahaan inilah yang membuat produknya banyak dikenakan oleh masyarakat.
Banyak sekali produk yang sudah di produksi oleh Adidas dan Nike khususnya dalam sepatu. Begitu banyak jenis sepatu yang telah dikeluarkan Adidas dan Nike.

Sepatu Adidas diantaranya :

  • Adidas Dragon
  • Adidas Climacool
  • Adidas Response
  • Adidas Gazelle
  • Adidas Samoa
  • Adidas Campus
  • Adidas Vespa
  • Adidas Samba
  • Adidas KZK
  • Adidas Ronero
  • Adidas Cup 68
  • Adidas Torsion
  • Adidas Adizero
  • Adidas Supernova
  • Adidas Adipower
  • Adidas Pro Model
  • Adidas T MAX
  • Adidas Predator
  • Adidas Bounce
  • Adidas 11pro


Sepatu Nike diantaranya :

  • Nike SB
  • Nike Eric Koston
  • Nike ID
  • Nike Blazer
  • Nike 6.0
  • Nike World Famous
  • Nike Presto
  • Nike Air Max
  • Nike Lunarglide
  • Nike Mercurial
  • Nike CTR360
  • Nike CR7
  • Nike Hyperdunk
  • Nike Hyperfuse
  • Nike Hyperforce
  • Nike Lebron
  • Nike Air Jordan
  • Nike Foamposite One
  • Nike Kobe
  • Nike Dunk

Adidas dan Nike pun menggunakan orang orang yang terkenal untuk menjadi bintang iklan dalam iklan produk-produk mereka umumnya pemain olahraga. Adidas menggunakan bintang pemain basket yaitu Derrick Rose , Dwight Howard. Jika pemain sepak bola ada Lionel Messi, David Beckham, Dacid Villa, dll. Bahkan penyanyi seperti Katy Perry, Nicki Minaj dan girlband korea 2NE1 menjadi bintang iklan adidas.
Tidak mau kalah , Nike pun mengggunakan lebih banyak bitang olahraga dalam hal periklanan seperti pemain basket LeBron James sebagai MVP 2013 , Kobe Bryant, Michael Jordan. Dalam sepak bola, Nike menggunakan Fernando Torres, Neymar, Wayne Rooney, dll. Nike tidak main-main soal periklanan, bahkan Nike menggunakan pemain golf nomer 1 dunia Tiger Woods dan juga mantan petenis nomor 1 dunia yaitu Roger federer. Nike pun menduetkan bitang sepak bola Christiano Ronaldo dan petenis nomor 1 dunia yaitu Rafael Nadal dalam satu iklan.
Adidas pernah mengalami masalah di Indonesia PT. Panarub memecat para buruhnya terkait dengan aktivitas mereka di serikat buruh. Namun PHK sepihak ini tidak menciutkan nyali kaum buruh dan terbukti pada tahun berikutnya demonstrasi terus berlangsung, walau segala bentuk kekerasan harus dihadapi para pekerja.
Tahun 2001, kesewenangan pabrik sepatu ini berlanjut dengan dipenjarakannya seorang buruh perempuan yang bernama Ngadinah. Ia dituntut atas demonstrasi setahun sebelumnya ketika 8.000 buruh berunjuk rasa untuk menuntut hak-hak mereka yang dilanggar. Pihak perusahaan ternyata sudah lama mengincar dan mencari-cari kesalahan lalu menghukumnya untuk menimbulkan efek jera bagi buruh lainnya. Namun cara ini tidak memadamkan gejolak buruh-buruh Panarub dalam memperjuangkan haknya.
Ya meskipun Adidas ataupun Nike mendapat masalah apapun, tetap saja kedua perusahaan ini tetap menjaga kualitas dari produknya.
Bisa dibilang Nike yang menguasai karena kualitas yang bagus dan harga yang standar. Adidas juga tidak kalah dalam hal kualitas namun mungkin harganya yang lebih tinggi dari Nike. Jika ditanya manakah yang lebih bagus itu tergantung dari para konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger templates

Pages

Pages - Menu

Blogger news

Blogger templates

Blogroll

Followers